“Jangan biarkan kelemahan menghalangi dan menghentikan
sebuah langkah”
sebuah langkah”
Siapa sih yang tidak mau punya pekerjaan
di sebuah tempat yang bonafit dan mempunyai penghasilan yang lumayan besar dan mampu
memberikan penghidupan yang layak. Semua orang di belahan bumi mana pun pasti
tergiur dan tidak akan menolak kalau ada pekerjaan yang mampu memberikan
penghasilan yang besar tentunya sesuai dengan loyalitas yang nantinya akan diberikan.
Bermula dari sebuah email yang aku
terima dari sebuah ponsel putih yang aku miliki. Aku Wishcha (sebuah nama khusus dalam Radar Serangkai) menerima sebuah informasi yang menawarkan
sebuah tawaran yang bisa dibilang sesuatu yang menarik. Yaitu sebuah lowongan
pekerjaan di bidang pendidikan di salah satu yayasan ternama di ibu kota.
Tentunya aku langsung tertarik dengan tawaran tersebut. Karena tawaran itu
memang sesuai dengan basic pendidikan yang aku punya. Awalnya aku merasa senang
dengan semua ini. Dan berfikir, akhirnya aku menemukan peluang yang pas dan
sesuai dengan apa yang aku punya. Dan semua persyaratan pun sudah hampir
mencukupi. Namun seketika nyaliku langsung menciut setelah melihat dan membaca
syarat terakhir yang bertuliskan “Mampu berbahasa inggris secara aktif baik
lisan maupun tulisan”.
Oo’oooow, si otak langsung menimbulkan
tegangan tinggi yang berlawanan dengan hati. Hati pun mulai merasakan sebuah
penyesalan yang dalam. Sedangkan otak mulai flashback atas apa yang seharusnya
dia lakukan namun kenyataannya tidak dia lakukan pada saat itu. Dan akhirnya si
hati dan si otak mulai melakukan sebuah perenungan yang seiring sejalan tanpa
ada perselihan sedikit pun. Setelah melakukan perenungan yang khusuk, akhirnya
sebuah pemikiran cemerlang yang dihasilkan oleh otak mampu diputuskan oleh hati
dengan lapang dada. Sebuah keputusan akhir yang telah disepakati oleh otak dan
hati yang didukung oleh semangat dari semua anggota tubuh pun berakhir dengan
sempurna. Yaitu “Aku akan mengikuti les bahasa Inggris”. Yaaa, itulah keputusan
yang mereka ambil, karena mereka yakin kalau aku bisa mengikuti apa kata hati.
Tentunya yang terbaik baik untuk diriku khususnya dalam menuju masa depan yang
cemerlang dan lebih baik lagi dari yang sekarang. Entah kenapa otakku kembali
berfikir menguatkan sang hati “Jangan biarkan kelemahan menghalangi dan
menghentikan sebuah langkah”.
Semua ini tak lantas berhenti sampai pada
sebuah keputusan saja. Namun lebih mengarah pada sebuah tindakan. Yaitu mulai
mencari informasi tentang sebuah tempat les yang benar-benar pas dan sesuai
dengan kondisiku yang sekarang sebagai seorang pendidik di salah satu sekolah
swasta. Meskipun teman sekerjaku banyak yang memiliki basic bahasa Inggris. Dan
aku akui memang mereka handal di bidang mereka. Namun aku tetap mencari tempat
khusus untukku belajar dengan suasana berbeda dan orang yang berbeda dan lebih
tepatnya lagi aku ingin belajar dengan orang yang memang belum aku kenal
sebelumnya. Berbagai rekomendasi tempat les telah aku terima melalui adik,
kakak, ayuk bahkan sampai ke sahabat yang terpercaya. Tetapi tetap saja belum
pas.
Sambil menyusuri jalan beraspal. Seiring
hentakan langkah kaki bersamaan dengan salah satu rekan kerja yaitu Shinesha,
itulah nama sapaan khusus terhadapnya. Suatu ketika, obrolan iseng penuh harap pun
muncul sepulang sekolah. Dan pertanyaan pun mulai terlontar dari bibirku.
Menanyakan sebuah tempat les bahasa Inggris. Sebuah respon positif pun aku
dapatkan. Dan secara spontan Shinesha pun memberitahu bahwa dia pun mempunyai
keinginan yang sama denganku yaitu ingin mengikuti les bahasa Inggris. Bukan
hanya itu, dia juga mempunyai permasalahan dan tujuan yang sama denganku. Mulai
dari suatu syarat yang mengharuskan sebuah kemampuan berbahasa inggris aktif
baik lisan maupun tulisan. Kemudian aku memberitahukan sebuah rekomendasi
tempat les dari seorang kepadanya. Dan ternyata tempat tersebut adalah salah
satu tempat les dimana pengelolanya adalah salah satu teman dari Shinesha Dan Shinesha pun mulai mencoba menghubunginya untuk memastikan apakah temannya itu
bisa membantu kami. Beberapa hari kemudian, sebuah kabar gembira hadir. Dimana
temannya Shinesha mengabulkan permintaan Shinesha untuk menerima dan mengajari kami
dalam hal bahasa inggris, atau lebih tepatnya lagi privat bahasa Inggris.
Mungkin terdengar agak aneh, dua orang pendidik di salah satu sekolah swasta
masih mengikuti les privat bahasa Inggris. Tetapi semua pemikiran itu harus
dibuang jauh-jauh. Karena yang namanya belajar tidak pernah mengenal usia
bahkan golongan sekali pun. Setelah sebuah kesepakatan untuk privat telah deal.
Kami pun menentukan hari dan jam belajar yang cocok. Dan kami pun memilih
setiap pukul 15.00 di hari Senin, Rabu dan jumat sebagai waktu yang pas untuk
privat.
Hari pertama pada minggu terakhir di
bulan Februari 2013, kami memulai privat di sebuah rumah dan sekaligus tempat
les yang bernama HANISA di daerah Alun Dua. Sebuah rumah sederhana bertingkat.
Dibagian bawah dijadikan tempat les mulai dari tingkat anak-anak sekolah sampai
ke tingkat umum. Tetapi kami belajar tidak bergabung dengan yang lain, namun
tempat kami belajar ada di lantai dua. Di hari pertama les, Shinesha mulai
mengenalkan temannya yang sekaligus menjadi guru privat kami. Langit Biru, itulah
nama panggilan khusus yang Shinesha perkenalkan kepadaku saat itu. Sebuah nama yang mudah diingat.
Setelah perkenalan, kami tidak langsung belajar. Namun ada sedikit basa basi
untuk mengakrabkan diri agar tidak terlalu canggung dalam belajar. Awalnya
sedikit malu karena kesadaran untuk belajar bahasa Inggris agak terlambat.
Yaitu baru mau belajar disaat suatu kesempatan telah hilang berlalu. Namun
semua itu tak menghentikan semangat kami berdua. Dengan tekad yang bulat dan
keinginan yang sangat tinggi. Kami pun langsung belajar dan memulainya dari
awal lagi atau lebih tepatnya di mulai dari Nol.
Kegiatan belajar mengajar berlangsung
dengan asyik. Karena apa yang diajarkan oleh Langit Biru, mampu kami serap dengan
baik. Kali ini Aku dan Shinesha menjadi seorang siswa dan menghilangkan sejenak
identitas asli kami yang sebagai seorang pendidik jika berada di tempat les.
Kami hanya berharap apa yang kami lakukan sekarang ini akan berhasil dan
bermanfaat sampai akhirnya kami mendapatkan apa yang kami impikan dan
cita-citakan selama ini. Karena tidak ada kata terlambat bagi yang ingin
mencoba dengan segala ketekunan dan keyakinan dalam hati. Dan berharap akan ada suatu kesempatan yang lebih baik lagi. ^__^
***Bersambung***
0 komentar:
Posting Komentar